Rabu, 24 Juli 2013



12.Metode Bercakap-Cakap 
Pengertian
Metode bercakap-cakap dalam mengembangkan pembelajaran bahasa di taman kanak-kanak sering disamakan dengan metode Tanya jawab, padahal ada perbedaan di antara keduanya yaitu: pada metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau antara anak  dengan anak bersifat menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. Topik percakapan dapat bebas ataupun ditentukan. Dalam percakapan tersebut, guru bertindak sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak memotivasi anak dengan harapan anak lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya atau mengekpresikan secara lisan. Sedangkan pada metode Tanya jawab, interaksi antara guru dan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat kaku, karena sudah terikat pada pokok bahasan. Dialog terjadi karena ada yang harus ditanyakan dan ada yang menjawab dengan benar.
Lebih jauh Dra. Moeslikhaton R. MPd (1999:92) menuliskan bahwa bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di kelas dengan cara anak berdiri dan berbicara di depan kelas atau di tempat duduknya, mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami, atau menyatakan perasaan tentang sesuatu yang memberikan pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, atau menyetakan keinginan untuk memiliki atau bertindak sesuatu. Kegiatan dialog berbentuk percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih yang masing-masing mendapat kesempatan untuk berbicara secara bergantian.
Sedangkan menurut Hilderbrand, (1986:297) pada buku Metode pengajaran di TK karangan Dra. Moeslichatoen R, MPd (1999:26) bercakap-cakap berarti saling mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptip dan ekspresif. Lain pula menurut Gordin & Browne 1985:314 pada buku yang sama dikatakan bahwa bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.
Penguasaan bahasa reseptif adalah semakin banyak kata-kata yang baru dikuasai oleh anak yang diperoleh dari kegiatan bercakap-cakap. Dan penguasaan berbahasa ekpresif adalah semakin seringnya anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran, dan perasaan kepada orang lain secara lisan.
Moeslichaton melanjutkan bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar dalam berkomunikasi antar pribadi sedikitnya ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu:
a.       Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti
b.      Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat memberitahukan kepada si pembicara.
c.       Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut.
Selanjutnya, pengertian metode bercakap-cakap dari Depdikbud (1998:22) adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak.
Kesimpulannya, pengertian metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi.
Manfaat Metode bercakap-cakap
Dra Moeslichatun (199:95) menyatakan bahwa metode bercakap-cakap mempunyai  manfaat:
         Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasikan diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara ekspresif, menyatakan pendapat, menyatakan perasaan, menyatakan keinginan, dan kebutuhan secara lisan.
         Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.
         Meningkatkan keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan anak lain atau dengan gurunya agar terjalin hubungan social yang menyenangkan.
         Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya, perasaannya, dan keinginannya maka hal ini akan semakin meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya.
         Dengan seringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan, semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau anak lain. Penyebaran informasi dapat memperluas pengetahuan dan wawasan anak tentang tujuan dan tema yang ditetapkan guru.
Selanjutnya Moeslichatun menyatakan makna penting bagi perkembangan anak taman kanak-kanak karena bercakap-cakap dapat:
         Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain
         Meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama
         Meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan, serta menyatakan gagasan pendapat secara verbal
         Membantu perkembangan dimensi social, emosi dan kognitif, terutama berbahasa.
Tujuan Metode bercakap-cakap
Dengan mengunakan metode bercakap-cakap tujuan pengembangan bahasa yang ingin dicapai antara lain:
         Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya kepada siapapun.
         Memberi kesempatan kepada anak untuk berekpresi secara lisan
         Memperbaiki ucapan dan lafal anak
         Menambah perbendaharaan/kosa kata
         Melatih daya tangkap anak
         Melatih daya piker dan fantasi anak
         Menambah pengetahuan dan pengalaman anak didik
         Memberikan kesenangan kepada anak
         Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis.
Tujuan tersebut sesuai dengan pendapat Moeslichatun. Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan metode ini adalah kemampuan menangkap makna bicara orang lain dan kemampuan menanggapi pembicaraan orang lain secara lisan.
Kelebihan dan kelemahan metode bercakap-cakap
Kelebihannya:
         Anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya
         Anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya
         Hasil belajar dengan metode bercakap-cakap bersifat fungsional karena topic/tema yang menjadi bahan percakapan dalam keseharian dan di lingkungan anak.
         Mengembangkan cara berpikir kritis dan sikap hormat atau menghargai pendapat orang lain.
         Anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih tinggi.
Kelemahannya:
         Membutuhkan waktu yang cukup lama
         Memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan
         Dalam prakteknya, percakapan akan selalu didominasi oleh beberapa orang saja.
         Implementasi metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa garis-garis besar program kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994
Agar anda dapat mengetahui kemampuan yang diharapkan dapat dicapai anak saat menggunakan metode bercakap-cakap di taman kanak-kanak, anda dapat melihat pada matrik di bawah ini.
Agar anda dapat mengetahui kemampuan yang diharapkan dapat dicapai anak saat menggunakan metode bercakap-cakap di taman kanak-kanak, anda dapat melihat pada matrik di bawah ini.
No
kode
Kemampuan yang diharapkan dicapai
Kelompok

A
B
1
2

3
4
5
6
7


8
9
10
11
Menirukan kembali 2 s/d 4 urutan angka, urutan kata
Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa, dan bagaimana secara sederhana
Berbicara lancar dengan kalimat sederhana
Memberikan keterangan/informasi tentang sesuatu hal
Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri
Member batasan beberapa kata benda
Menyebut nama, benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, atau menurut cirri-
ciri/sifat tertentu sebanyak-banyaknya
Mengurutkan dan menceritakan gambar seri
Menggunakan kata ganti aku
Melengkapi kalimat sederhana yang sudah dimulai guru
Menyebutkan sebanyak-banyaknya kegunaan dari satu benda






















Bentuk-bentuk metode bercakap-cakap
Ada tiga bentuk penggunaan metode bercakap-cakap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pengembangan bahasa di Taman kanak-kanak, yaitu:
-          Bercakap-cakap bebas
-          Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
-          Bercakap-cakap dengan menggunakan gambar seri
Berikut adalah uraian bentuk metode bercakap-cakap tersebut satu persatu
1.      Bercakap-cakap bebas
Bercakap-cakap bebas adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok anak taman kanak-kanak dalam membahas berbagai topic yang berkaitan dengan pembelajaran di taman kanak-kanak.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas ini anda tidak perlu menentukan topic pembahasan, walau sedapat mungkin dikaitkan dengan tema. Peran anda di sini adalah sebagai membimbing supaya percakapan tidak kacau dan dapat memotivasi anak, maupun memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada anak untuk berekpresi berbicara secara bebas. Upaya ini merupakan cara pengungkapan apa yang ada dalam pemikirannya saat itu. Tentunya pemikiran anak saat itu ada yang sama, adapula yang berbeda, dengan tahap perkembangan dan pengalamannya. Kegiatan ini dimaksudkan mengembangkan potensi dan kreativitas anak untuk berekpresi melalui bahasa.
Brunner (dalam. Tampubolon 1991:13) berpendapat bahwa “bahasa adalah pendorong utama bagi perkembangan pikiran, terutama dalam masa pra sekolah. Namun, sebelum bahasa memainkan peranan, pikiran anak hendaklah terlebih dahulu memperoleh pengalaman-pengalaman dari lingkungan. Pengalaman-pengalaman ini memungkinkan bahasa berkembang dengan baik. Dengan demikian perkembangan bahasa dan pikiran pada dasarnya adalah saling mendukung”.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas biasanya setiap anak ingin mengungkapkan sebaga apa yang ada dalam hati dan pikirannya. Dalam hal ini anda harus bijak menyikapinya. Setiap komentar terhadap kata, intonasi suara, gaya bahasa, ekpresi dan ungkapan anak yang salah maka guru dapat membantu memperbaikinya dengan tidak menyalahkan anak secara berlebihan yang akan berdampak psikologis pada diri anak. Begitu pun apabila anak bertanya hendaknya guru dapat menjawabnya dengan bahasa yang baik dan menyenangkan anak dan dapat membuka pertanyaan atau komentar anak lainnya, sehingga anak merasa puas telah diperhatikan dengan baik.
Dalam kegiatan bercakap-cakap bebas ini guru tidak boleh membedakan anak satu dengan lainnya dalam memberi kesempatan anak untuk perberan aktif pada kegiatan percakapan tersebut. Semua anak mendapat perhatian yang cukup, sehingga anak merasa puas dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Apabila ditemukan anak yang pasif tidak melakukan kegiatan percakapan, maka anda sebagai guru, dengan dibantu oleh anak didik lainnya, mencoba untuk memberikan motivasi pada anak tersebut, sehingga anak tersebut dapat aktif dalam percakapan.
Sesuai dengan prinsip belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar seperi pada konsep pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan, maka kegiatan pembelajaran dengan metode bercakap-cakap ini harus dapat menyenangkan anak. Kegiatan tidak harus selalu di dalam kelas, dapat pula dilaksanakan di luar kelas. Begitupun anak tidak selalu duduk di kursi, dapat pula anak duduk di atas tikar atau karpet dengan situasi yang nyaman dan tertib.
Agar anda dapat melaksanakan kegiatan metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa di taman kanak-kanak, maka berikut ini ada langkah-langkah yang dapat membimbing anda, dan dapat anda kembangkan sesuai dengan situasi maupun kondisi pada saat kegiatan percakapan berlangsung.
Langkah-langkah pelaksanaan percakapan tersebut adalah sebagai berikut:
1)               Cobalah anda mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib, yang penting anak dapat melihat anda dan anak lainnya.
2)               Mulailah anda mengajukan pertanyaan yang dapat merangsang anak untuk bercakap-cakap.
3)               Anak mulai melaksanakan percakapan dengan anda.
4)   Anda memberi kesempatan, agar anak dapat menceritakan tentang kejadian di sekitarnya sesuai dengan pertanyaan anda.
5)               Apabila anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan kalimat dengan baik dan benar (kalimat sederhana), anda hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang pasif diberi dorongan atau motivasi.
6)               Anda dapat melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.
Selanjutnya, coba anda latihan kegiatan bercakap-cakap bebas ini dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan di atas.
1)      Kemampuan yang diharapkan dicapai:
Berbicara lancar dengan kalimat sederhana (bahasa 4 kelompok A dan B)
2)      Alat
3)      Contoh kegiatan bercakap-cakap bebas
Guru              : Selamat pagi anak-anak . . . .
Anak              : Pagi Bu guru. . . .
Gur                : Senang anak-anak hari ini?
Anak              : Senang bu guru . . . .
Guru              : anak-anak seminggu anak-anak liburan, bagaimana senang  tidak?
Anak              : Senang . . . . .
Guru              : Wah, asyik sekali, bu guru juga senang, anak-anak pergi kemana saja
Windi             : Aku kerumah nenek Bu!
Guru              : Di mana Windi?
Windi             : Rumah Nenek di Bogor.
Guru              : Pasti menyenangkan ya, nah, siapa lagi yang rumah  neneknya di Bogor?
Ardi               : Aku, rumah nenekku juga di Bogor, aku senang sih, tapi   sedih juga, karena
                             nenekku sakit . . .
Selanjutnya kegiatan percakapan terus berlangsung, pada batas waktu yang ditentukan dan semua anak merasa senang dan puas, selanjutnya guru mengadakan evaluasi dengan beberapa pertanyaan untuk semua anak, misalnya:
1)      Rumah nenek siapa yang di Bogor?
2)      Siapa yang tadi pergi ke Kebun Raya?
3)      Ada apa di Kebun Raya?
4)      Dekat binatang apakah Dwika di foto?
5)      Siapa yang liburannya menemani adiknya?
Anda pun menutup percakapan tersebut, nah anak-anak, selesai sudah kita bercakap-cakap, senang anak-anak? Terimakasih, nanti kita bercakap-cakap kembali ya . . . . ayo kita bernyanyi lagu yang gembira di sini senang di sana senang. Anak dan guru pun bernyanyi bersama dengan riangnya.
2.      Bercakap-Cakap Menurut Pokok Bahasan
Bercakap-cakap menurut pokok bahasan adalah kegiatan percakapan antara guru dengan anak didik, dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan . Pokok bahasan yang menjadi topik percakapan disesuaikan dengan tema pembelajaran yang dipilih baik untuk kelompok A maupun untuk kelompok B. Misalnya tentang kendaraan, tanaman, binatang atau situasi lingkungan sekitarnya, yang dekat dengan lingkungan kehidupan sehari-hari anak
Kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang suatu pokok bahasan. Agar anak dapat mengungkapkan pendapatnya terhadap sesuatu objek berdasarkan pengamatan indranya maupun pengalamannya.
Dengan demikian jika memungkinkan dapat menggunakan alat peraga sebagai pendukung kegiatan percakapan menurut pokok bahasan ini. Menurut Bruner, (dalam Tampubolon, 1991:12) “peranan bahasa berlangsung dalam dua hal. Pertama , dalam perkembangan bahasa itu sendiri anak menguasai strategi yang di dapat membantu perkembangan pikiran. Strategi dimaksud dikuasai melalui kaidah-kaidah bahasa yang diperoleh secara bertahap. Kedua, bahasa memungkinkan anak berpikir abstrak dan konstruktif.”
Maka, dalam mengembangkan kemampuan berbahasanya anak memiliki cara-cara tersendiri sesuai dengan tahapan perkembangannya, dalam menanggapi suatu pokok bahasan yang sedang dipercakapkan. Sehingga anak secara bertahap anak dapat berpikir abstrak dan konstruktif. Dalam hal ini guru hendaknya memperhatikan perbedaan kemampuan bahasa anak per individu maupun kelompok.
Pada kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini (Depdikbud, 98: 24)spontanitas anak perlu di hargai . Tetapi hendaknya guru selalu menjaga jangan sampai pembicaraan menyimpang dari tujuannya. Sebagai contoh, bila tema keluarga yang menjadi pokok bahasan maka pembicaraan berkisar tentang anggota keluarga, tugas keluarga serta rasa kasih sayang dalam keluarga.
Sebelum Anda memulai latihan bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini, ada baiknya Anda memperhatikan langkah-langkahnya di bawah ini:
a.       Anda sebaiknya menyiapkan media atau alat peraga yang disesuaikan dengan pokok bahasan sebagai topik percakapan.
b.       Dengan nyanyian atau permainan anda mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib. yang penting anak dapat melihat Anda dan anak lainnya.
c.       Anda membicarakan alat peraga yang  telah di siapkan.
d.      Anda dapat merangsang percakapan anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pokok bahasan.
e.       Anak mulai melaksanakan percakapan dengan Anda
f.       Anda memberi kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan dengan kalimat sederhana.
g.      Apabila Anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan dengan baik dan benar (kalimat sederhana), guru hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang pasif diberi dorongan atau motivasi
h.      Setelah kegiatan percakapan selesai Anda dapat menyimpulkan topic yang baru saja di percakapkan.
i.        Anda dapat melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.
Nah, coba Anda lakukan latihan bercakap-cakap menurut pokok bahasan di bawah ini dengan memperhatikan langkah-langkah kegiatan tersebut di atas
1.      Contoh kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan
      Kemampuan yang diharapkan dicapai:
      Bahasa (4) Bicara lancar dengan kalimat sederhana.
2.      Alat peraga:
            Gambar dan mainan macam-macam kendaraan di darat. Sepeda anak yang sebenarnya.
      3.      Pembahasannya:
       Materi percakapan bisa didapat dari tema/subtema untuk mencapai kemampuan seperti            Bercakap-cakap   tentang “Sepeda”.
      4.      Contoh percakapan:
            Guru                : Selamat pagi anak-anak?
            Anak 2                        : Selamat pagi Ibu.
            Guru                : Apa kabar?
            Anak 2                        : Baik bu.
            Guru                : Anak-anak, siapa yang suka jalan-jalan?
            Anak 2                        : Aku bu guru, aku juga….
            Guru                : Nah,       bagaimana keadaan di jalan raya?
            Anak 2                        :  Ramai bu guru!
            Guru                :  Ada apa saja….
            Agung             :  Ada orang , toko- toko
            Guru                :  Ada apa lagi…………………..
            Rrezqi              :  Ada mobil, motor, bis, truk.            
            Guru                :  Pintar semuanya, nah, coba gambar di papan tulis ini, (guru menempel      gambar macam-macam kendaraan di darat di papan tulis) dan coba lihat mainan di atas meja ini. (Ada mainan macam-macam kendaraan di darat di atas meja bu guru), dan ini sepeda roda dua.
                        Anak 2                        :  Wah, bagus sekali….ada macam-macam kendaraan….
            Guru                : Nah, anak- anak ini adalah macam- macam kendaraan yang ada di    darat, yang setiap hari dapat anak- anak dapat lihat di jalan raya, sekarang apa yang sedang ibu guru pegang (bu guru memegang sepeda anak)
            Guru                : Fauzan ini kendaraan apa ?
            Fauzan                         : Sepeda
             Dan seterusnya pembahasan dapat berkembang kepada objek sepeda secara keseluruhan, sehingga anak benar- benar mengenal sepeda anak yang dijadikan media pmbelajaran dalam percakapan tersebut.
5.      Evaluasi   : Dalam kegiatan evaluasi anda dapat menanyakan semua pertanyaan kepada semua anak, dan membimbing anak- anak untuk memberikan jawaban yang baik dan benar.

3.     Bercakap- cakap berdasarkan gambar seri
               Kegiatan bercakap- cakap berdasarkan gambar seri adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan guru kepada anak TK dengan bantuan buku bergambar yang critanya berseri. Biasanya terdiri dari 4 seri. Gambar seri 1 sampai dengan ke 4 tersebut saling berkaitan dan merupakan rangkaian sebuah cerita atau sebuah informasi.isi buku gambar seri tersebut adalah pokok bahasan dalam bercakap- cakap dengan menggunakan gambar seri.
               Bercakap- cakap dengan gambar seri memiliki tujuan secara khusus (Depdikbud, 1998:25) ialah memupuk kesanggupan meletakkan antara tanggapan- tanggapan dan menarik kesimpulan.
               Ketentuan gambar seri yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut (Depdikbud,1998:50-51):
1.      Ukuran gambar cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anak sampai perinciannya.
2.               Hubungan antara satu gambar dengan gambar yang berikutnya kelihatan jelas.
3.               Tiap gambar dapat menimbulkan rasa ingin tahu anak untuk mengetahui kelanjutannya, hal ini dapat dilihat pada gambar berikutnya.
4.               Setiap gambar menunjukan suatu adegan yang jelas.
5.               Gambar hendaknya jangan terlalu banyak “hiasan” (gambar tambahan) sehingga dapat mengaburkan arti dan isi gambar- gambar itu.
6.      Gambar- gambar itu sebaiknya diberi warna yang hidup dan menarik serta sesuai dengan aslinya.
         Gambar seri yang dipergunakan hendaknya menarik dan merangsang anak untuk bercakap- cakap. Hubungan antara gambar satu dengan lainnya jelas sehingga dapat melihat hubungan dan menarik kesimpulan. Ukuran gambar apabila dapat digunakan oleh semua anak perkelompok atau individu dapat dibuat dalam ukuran kecil.
      Seperti pada kegiatan bercakap- cakap bebas maupun bercakap- cakap menurut pokok bahasan, bercakap- cakap berdasarkan berdasarkan gambar seri ini pun memiliki langkah- langkah pelaksanaan sebagai berikut (Depdikbud, 1998:49):
1.      Anda menyiapkan alat peraga yang digunakan.
2.      Anda mengatur dan mengkondisikan tempat duduk anak yang nyaman.
3.      Anak memperhatikan 4 gambar yang diperlihatkan oleh anda di papan tulis.
4.      Anak mendengarkan penjelasan tentang judul gambar seri.
5.      Anda melepas gambar yang terdapat  di papan tulis.
6.      Anak dan guru membicarakan gambar satu demi satu dan mencari hubungan antara gambar- gambar.
7.      Anak menyimpulkan isi cerita.
8.      Anda member tugas pada anak untuk mengurutkan 4 gambar seri tersebut secara bergantian.
      Contoh kegiatan bercakap- cakap dengan gambar seri :
1.      Kemampuan yang diharapkan dicapai:
      Bahasa 14 kelompok B
2.      Alat peraga
a)      Gambar seri
b)      Papan tulis
3.      Materi pembahasan :
            Materi pembahasan dapat disesuaikan dengan tema atau subtema, misalnya tema binatang dengan judul “Telur Ayam Si Burik Menetas”.
            Gambar 1        :   Si Burik Ayam Ku sedang bertelur di kandangnya.
            Gambar 2        :   Si Burik mengerami telurnya di kandang.
            Gambar 3        :  Telur yang dierami Si Burik menetas, keluar dari       cangkangnya.
            Gambar 4        :   Si Burik membantu anaknya mencari makan.
4.      Pelaksanaan :
         Anda dapat melaksanakan contoh materi pembahasan bercakap- cakap dengan gambar seri dengan ketentuan dan langkah- langkah yang telah ditetapkan di atas.
5.      Evaluasi :
      Berikut adalah contoh- contoh pertanyaan dari kegiatan evaluasi.
a.       Sebutkan judul percakapan gambar seri ?
b.      Siapakah nama induk ayam dalam percakapan gambar seri tersebut?
c.       Bagaimana proses menetasnya anak ayam ?
d.      Ada berapa anak ayam si Burik ?