12.Metode Bercakap-Cakap
Pengertian
Metode
bercakap-cakap dalam mengembangkan pembelajaran bahasa di taman kanak-kanak
sering disamakan dengan metode Tanya jawab, padahal ada perbedaan di antara
keduanya yaitu: pada metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara guru
dengan anak didik, atau antara anak
dengan anak bersifat menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. Topik
percakapan dapat bebas ataupun ditentukan. Dalam percakapan tersebut, guru
bertindak sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak memotivasi anak dengan
harapan anak lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya atau mengekpresikan secara
lisan. Sedangkan pada metode Tanya jawab, interaksi antara guru dan anak didik,
atau antara anak dengan anak bersifat kaku, karena sudah terikat pada pokok
bahasan. Dialog terjadi karena ada yang harus ditanyakan dan ada yang menjawab
dengan benar.
Lebih
jauh Dra. Moeslikhaton R. MPd (1999:92) menuliskan bahwa bercakap-cakap dapat
berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak
melalui kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di kelas
dengan cara anak berdiri dan berbicara di depan kelas atau di tempat duduknya,
mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami, atau
menyatakan perasaan tentang sesuatu yang memberikan pengalaman yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan, atau menyetakan keinginan untuk memiliki
atau bertindak sesuatu. Kegiatan dialog berbentuk percakapan yang dilakukan dua
orang atau lebih yang masing-masing mendapat kesempatan untuk berbicara secara
bergantian.
Sedangkan
menurut Hilderbrand, (1986:297) pada buku Metode pengajaran di TK karangan Dra.
Moeslichatoen R, MPd (1999:26) bercakap-cakap berarti saling mengomunikasikan
pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptip
dan ekspresif. Lain pula menurut Gordin & Browne 1985:314 pada buku yang
sama dikatakan bahwa bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau
sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.
Penguasaan
bahasa reseptif adalah semakin banyak kata-kata yang baru dikuasai oleh anak
yang diperoleh dari kegiatan bercakap-cakap. Dan penguasaan berbahasa ekpresif
adalah semakin seringnya anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran, dan
perasaan kepada orang lain secara lisan.
Moeslichaton
melanjutkan bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar
pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi
dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara.
Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara
sama pentingnya. Sebagai pendengar dalam berkomunikasi antar pribadi sedikitnya
ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu:
a.
Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti
b.
Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat
memberitahukan kepada si pembicara.
c.
Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima
pesan tersebut.
Selanjutnya, pengertian metode
bercakap-cakap dari Depdikbud (1998:22) adalah suatu cara penyampaian bahan
pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab
antara anak dengan guru atau anak dengan anak.
Kesimpulannya, pengertian metode
bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang
dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan
guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan
salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya
saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang
terjadi dalam suatu situasi.
Manfaat Metode bercakap-cakap
Dra
Moeslichatun (199:95) menyatakan bahwa metode bercakap-cakap mempunyai manfaat:
Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasikan diri dengan menggunakan
kemampuan berbahasa secara ekspresif, menyatakan pendapat, menyatakan perasaan,
menyatakan keinginan, dan kebutuhan secara lisan.
Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus
dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.
Meningkatkan keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan anak lain atau
dengan gurunya agar terjalin hubungan social yang menyenangkan.
Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya,
perasaannya, dan keinginannya maka hal ini akan semakin meningkatkan kemampuan
anak membangun jati dirinya.
Dengan seringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan, semakin banyak informasi
baru yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau anak lain. Penyebaran
informasi dapat memperluas pengetahuan dan wawasan anak tentang tujuan dan tema
yang ditetapkan guru.
Selanjutnya Moeslichatun menyatakan
makna penting bagi perkembangan anak taman kanak-kanak karena bercakap-cakap
dapat:
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain
Meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama
Meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan, serta menyatakan gagasan
pendapat secara verbal
Membantu perkembangan dimensi social, emosi dan kognitif, terutama berbahasa.
Tujuan
Metode bercakap-cakap
Dengan
mengunakan metode bercakap-cakap tujuan pengembangan bahasa yang ingin dicapai
antara lain:
Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya
kepada siapapun.
Memberi kesempatan kepada anak untuk berekpresi secara lisan
Memperbaiki ucapan dan lafal anak
Menambah perbendaharaan/kosa kata
Melatih daya tangkap anak
Melatih daya piker dan fantasi anak
Menambah pengetahuan dan pengalaman anak didik
Memberikan kesenangan kepada anak
Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis.
Tujuan tersebut sesuai dengan
pendapat Moeslichatun. Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan metode
ini adalah kemampuan menangkap makna bicara orang lain dan kemampuan menanggapi
pembicaraan orang lain secara lisan.
Kelebihan
dan kelemahan metode bercakap-cakap
Kelebihannya:
Anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya
Anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya
Hasil belajar dengan metode bercakap-cakap bersifat fungsional karena
topic/tema yang menjadi bahan percakapan dalam keseharian dan di lingkungan
anak.
Mengembangkan cara berpikir kritis dan sikap hormat atau menghargai pendapat
orang lain.
Anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf
yang lebih tinggi.
Kelemahannya:
Membutuhkan waktu yang cukup lama
Memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan
Dalam prakteknya, percakapan akan selalu didominasi oleh beberapa orang saja.
Implementasi metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa garis-garis besar
program kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994
Agar
anda dapat mengetahui kemampuan yang diharapkan dapat dicapai anak saat
menggunakan metode bercakap-cakap di taman kanak-kanak, anda dapat melihat pada
matrik di bawah ini.
Agar
anda dapat mengetahui kemampuan yang diharapkan dapat dicapai anak saat
menggunakan metode bercakap-cakap di taman kanak-kanak, anda dapat melihat pada
matrik di bawah ini.
No
kode
|
Kemampuan
yang diharapkan dicapai
|
Kelompok
|
||
A
|
B
|
|||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
|
Menirukan
kembali 2 s/d 4 urutan angka, urutan kata
Menggunakan
dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa, dan bagaimana
secara sederhana
Berbicara
lancar dengan kalimat sederhana
Memberikan
keterangan/informasi tentang sesuatu hal
Mengurutkan
dan menceritakan isi gambar seri
Member
batasan beberapa kata benda
Menyebut
nama, benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, atau menurut
cirri-
ciri/sifat
tertentu sebanyak-banyaknya
Mengurutkan
dan menceritakan gambar seri
Menggunakan
kata ganti aku
Melengkapi
kalimat sederhana yang sudah dimulai guru
Menyebutkan
sebanyak-banyaknya kegunaan dari satu benda
|
|
|
Bentuk-bentuk metode bercakap-cakap
Ada tiga bentuk
penggunaan metode bercakap-cakap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
pengembangan bahasa di Taman kanak-kanak, yaitu:
-
Bercakap-cakap bebas
-
Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
-
Bercakap-cakap dengan menggunakan gambar
seri
Berikut adalah uraian bentuk metode
bercakap-cakap tersebut satu persatu
1.
Bercakap-cakap bebas
Bercakap-cakap bebas adalah suatu bentuk kegiatan
yang dilakukan oleh seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok anak taman
kanak-kanak dalam membahas berbagai topic yang berkaitan dengan pembelajaran di
taman kanak-kanak.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas
ini anda tidak perlu menentukan topic pembahasan, walau sedapat mungkin
dikaitkan dengan tema. Peran anda di sini adalah sebagai membimbing supaya
percakapan tidak kacau dan dapat memotivasi anak, maupun memberikan kesempatan
sebanyak-banyaknya kepada anak untuk berekpresi berbicara secara bebas. Upaya
ini merupakan cara pengungkapan apa yang ada dalam pemikirannya saat itu.
Tentunya pemikiran anak saat itu ada yang sama, adapula yang berbeda, dengan
tahap perkembangan dan pengalamannya. Kegiatan ini dimaksudkan mengembangkan
potensi dan kreativitas anak untuk berekpresi melalui bahasa.
Brunner (dalam. Tampubolon 1991:13)
berpendapat bahwa “bahasa adalah pendorong utama bagi perkembangan pikiran,
terutama dalam masa pra sekolah. Namun, sebelum bahasa memainkan peranan,
pikiran anak hendaklah terlebih dahulu memperoleh pengalaman-pengalaman dari
lingkungan. Pengalaman-pengalaman ini memungkinkan bahasa berkembang dengan
baik. Dengan demikian perkembangan bahasa dan pikiran pada dasarnya adalah
saling mendukung”.
Pada kegiatan bercakap-cakap bebas
biasanya setiap anak ingin mengungkapkan sebaga apa yang ada dalam hati dan
pikirannya. Dalam hal ini anda harus bijak menyikapinya. Setiap komentar
terhadap kata, intonasi suara, gaya bahasa, ekpresi dan ungkapan anak yang
salah maka guru dapat membantu memperbaikinya dengan tidak menyalahkan anak
secara berlebihan yang akan berdampak psikologis pada diri anak. Begitu pun
apabila anak bertanya hendaknya guru dapat menjawabnya dengan bahasa yang baik
dan menyenangkan anak dan dapat membuka pertanyaan atau komentar anak lainnya,
sehingga anak merasa puas telah diperhatikan dengan baik.
Dalam kegiatan bercakap-cakap bebas
ini guru tidak boleh membedakan anak satu dengan lainnya dalam memberi
kesempatan anak untuk perberan aktif pada kegiatan percakapan tersebut. Semua
anak mendapat perhatian yang cukup, sehingga anak merasa puas dan senang dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Apabila ditemukan anak yang pasif
tidak melakukan kegiatan percakapan, maka anda sebagai guru, dengan dibantu
oleh anak didik lainnya, mencoba untuk memberikan motivasi pada anak tersebut,
sehingga anak tersebut dapat aktif dalam percakapan.
Sesuai dengan prinsip belajar
sambil bermain dan bermain sambil belajar seperi pada konsep pembelajaran aktif
kreatif efektif dan menyenangkan, maka kegiatan pembelajaran dengan metode
bercakap-cakap ini harus dapat menyenangkan anak. Kegiatan tidak harus selalu
di dalam kelas, dapat pula dilaksanakan di luar kelas. Begitupun anak tidak
selalu duduk di kursi, dapat pula anak duduk di atas tikar atau karpet dengan
situasi yang nyaman dan tertib.
Agar anda dapat melaksanakan
kegiatan metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa di taman kanak-kanak,
maka berikut ini ada langkah-langkah yang dapat membimbing anda, dan dapat anda
kembangkan sesuai dengan situasi maupun kondisi pada saat kegiatan percakapan
berlangsung.
Langkah-langkah pelaksanaan percakapan
tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Cobalah anda mengkondisikan
anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib, yang penting anak dapat
melihat anda dan anak lainnya.
2)
Mulailah anda mengajukan
pertanyaan yang dapat merangsang anak untuk bercakap-cakap.
3)
Anak mulai melaksanakan
percakapan dengan anda.
4)
Anda memberi kesempatan, agar anak dapat menceritakan tentang kejadian di
sekitarnya sesuai dengan pertanyaan anda.
5)
Apabila anda menemukan anak
yang belum dapat mengucapkan kalimat dengan baik dan benar (kalimat sederhana),
anda hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang pasif diberi
dorongan atau motivasi.
6)
Anda dapat melakukan evaluasi
dari kegiatan percakapan tersebut.
Selanjutnya, coba anda latihan kegiatan
bercakap-cakap bebas ini dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan
di atas.
1)
Kemampuan yang diharapkan dicapai:
Berbicara lancar dengan
kalimat sederhana (bahasa 4 kelompok A dan B)
2)
Alat
3)
Contoh kegiatan bercakap-cakap bebas
Guru :
Selamat pagi anak-anak . . . .
Anak :
Pagi Bu guru. . . .
Gur :
Senang anak-anak hari ini?
Anak :
Senang bu guru . . . .
Guru :
anak-anak seminggu anak-anak liburan, bagaimana senang tidak?
Anak : Senang . . . . .
Guru : Wah, asyik sekali, bu guru juga
senang, anak-anak pergi kemana saja
Windi : Aku kerumah nenek Bu!
Guru : Di mana Windi?
Windi : Rumah Nenek di Bogor.
Guru : Pasti menyenangkan ya, nah,
siapa lagi yang rumah neneknya di Bogor?
Ardi : Aku, rumah nenekku juga di
Bogor, aku senang sih, tapi sedih juga, karena
nenekku sakit . .
.
Selanjutnya kegiatan percakapan terus berlangsung,
pada batas waktu yang ditentukan dan semua anak merasa senang dan puas, selanjutnya
guru mengadakan evaluasi dengan beberapa pertanyaan untuk semua anak, misalnya:
1)
Rumah nenek siapa yang di Bogor?
2)
Siapa yang tadi pergi ke Kebun Raya?
3)
Ada apa di Kebun Raya?
4)
Dekat binatang apakah Dwika di foto?
5)
Siapa yang liburannya menemani adiknya?
Anda pun menutup percakapan
tersebut, nah anak-anak, selesai sudah kita bercakap-cakap, senang anak-anak?
Terimakasih, nanti kita bercakap-cakap kembali ya . . . . ayo kita bernyanyi
lagu yang gembira di sini senang di sana senang. Anak dan guru pun bernyanyi
bersama dengan riangnya.
2.
Bercakap-Cakap Menurut Pokok Bahasan
Bercakap-cakap menurut pokok
bahasan adalah kegiatan percakapan antara guru dengan anak didik, dengan pokok
bahasan yang telah ditetapkan . Pokok bahasan yang menjadi topik percakapan
disesuaikan dengan tema pembelajaran yang dipilih baik untuk kelompok A maupun
untuk kelompok B. Misalnya tentang kendaraan, tanaman, binatang atau situasi
lingkungan sekitarnya, yang dekat dengan lingkungan kehidupan sehari-hari anak
Kegiatan bercakap-cakap menurut
pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang suatu pokok
bahasan. Agar anak dapat mengungkapkan pendapatnya terhadap sesuatu objek
berdasarkan pengamatan indranya maupun pengalamannya.
Dengan demikian jika memungkinkan
dapat menggunakan alat peraga sebagai pendukung kegiatan percakapan menurut
pokok bahasan ini. Menurut Bruner, (dalam Tampubolon, 1991:12) “peranan bahasa
berlangsung dalam dua hal. Pertama ,
dalam perkembangan bahasa itu sendiri anak menguasai strategi yang di dapat
membantu perkembangan pikiran. Strategi dimaksud dikuasai melalui kaidah-kaidah
bahasa yang diperoleh secara bertahap. Kedua, bahasa memungkinkan anak berpikir
abstrak dan konstruktif.”
Maka, dalam mengembangkan kemampuan
berbahasanya anak memiliki cara-cara tersendiri sesuai dengan tahapan
perkembangannya, dalam menanggapi suatu pokok bahasan yang sedang
dipercakapkan. Sehingga anak secara bertahap anak dapat berpikir abstrak dan
konstruktif. Dalam hal ini guru hendaknya memperhatikan perbedaan kemampuan
bahasa anak per individu maupun kelompok.
Pada kegiatan bercakap-cakap
menurut pokok bahasan ini (Depdikbud, 98: 24)spontanitas anak perlu di hargai .
Tetapi hendaknya guru selalu menjaga jangan sampai pembicaraan menyimpang dari
tujuannya. Sebagai contoh, bila tema keluarga yang menjadi pokok bahasan maka
pembicaraan berkisar tentang anggota keluarga, tugas keluarga serta rasa kasih
sayang dalam keluarga.
Sebelum Anda memulai latihan
bercakap-cakap menurut pokok bahasan ini, ada baiknya Anda memperhatikan
langkah-langkahnya di bawah ini:
a.
Anda sebaiknya menyiapkan media atau alat peraga yang disesuaikan dengan pokok
bahasan sebagai topik percakapan.
b. Dengan nyanyian atau permainan anda
mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib. yang
penting anak dapat melihat Anda dan anak lainnya.
c.
Anda membicarakan alat peraga yang telah
di siapkan.
d.
Anda dapat merangsang percakapan anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan pokok bahasan.
e.
Anak mulai melaksanakan percakapan dengan Anda
f.
Anda memberi kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan dengan kalimat
sederhana.
g.
Apabila Anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan dengan baik dan benar
(kalimat sederhana), guru hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan
bagi yang pasif diberi dorongan atau motivasi
h.
Setelah kegiatan percakapan selesai Anda dapat menyimpulkan topic yang baru
saja di percakapkan.
i.
Anda dapat melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.
Nah, coba Anda lakukan
latihan bercakap-cakap menurut pokok bahasan di bawah ini dengan memperhatikan
langkah-langkah kegiatan tersebut di atas
1.
Contoh kegiatan bercakap-cakap menurut pokok bahasan
Kemampuan yang diharapkan dicapai:
Bahasa (4) Bicara lancar dengan kalimat
sederhana.
2.
Alat peraga:
Gambar
dan mainan macam-macam kendaraan di darat. Sepeda anak yang sebenarnya.
3.
Pembahasannya:
Materi percakapan bisa didapat dari
tema/subtema untuk mencapai kemampuan seperti Bercakap-cakap tentang “Sepeda”.
4. Contoh
percakapan:
Guru :
Selamat pagi anak-anak?
Anak 2 : Selamat pagi Ibu.
Guru :
Apa kabar?
Anak 2 : Baik bu.
Guru :
Anak-anak, siapa yang suka jalan-jalan?
Anak 2 : Aku bu guru, aku juga….
Guru :
Nah, bagaimana keadaan di jalan
raya?
Anak 2 : Ramai
bu guru!
Guru : Ada apa saja….
Agung : Ada orang ,
toko- toko
Guru : Ada apa lagi…………………..
Rrezqi : Ada mobil,
motor, bis, truk.
Guru : Pintar semuanya, nah, coba gambar di papan
tulis ini, (guru menempel gambar
macam-macam kendaraan di darat di papan tulis) dan coba lihat mainan di atas
meja ini. (Ada mainan macam-macam kendaraan di darat di atas meja bu guru), dan
ini sepeda roda dua.
Anak
2 : Wah, bagus sekali….ada macam-macam
kendaraan….
Guru : Nah, anak- anak ini adalah macam- macam kendaraan
yang ada di darat, yang setiap hari
dapat anak- anak dapat lihat di jalan raya, sekarang apa yang sedang ibu guru
pegang (bu guru memegang sepeda anak)
Guru : Fauzan ini kendaraan apa ?
Fauzan : Sepeda
Dan seterusnya pembahasan dapat berkembang kepada objek sepeda secara
keseluruhan, sehingga anak benar- benar mengenal sepeda anak yang dijadikan
media pmbelajaran dalam percakapan tersebut.
5.
Evaluasi : Dalam kegiatan evaluasi anda
dapat menanyakan semua pertanyaan kepada semua anak, dan membimbing anak- anak
untuk memberikan jawaban yang baik dan benar.
3.
Bercakap- cakap berdasarkan gambar
seri
Kegiatan bercakap- cakap
berdasarkan gambar seri adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan guru
kepada anak TK dengan bantuan buku bergambar yang critanya berseri. Biasanya
terdiri dari 4 seri. Gambar seri 1 sampai dengan ke 4 tersebut saling berkaitan
dan merupakan rangkaian sebuah cerita atau sebuah informasi.isi buku gambar
seri tersebut adalah pokok bahasan dalam bercakap- cakap dengan menggunakan
gambar seri.
Bercakap- cakap dengan gambar
seri memiliki tujuan secara khusus (Depdikbud, 1998:25) ialah memupuk
kesanggupan meletakkan antara tanggapan- tanggapan dan menarik kesimpulan.
Ketentuan gambar seri yang
dipergunakan harus memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut
(Depdikbud,1998:50-51):
1. Ukuran
gambar cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anak sampai perinciannya.
2. Hubungan antara satu gambar dengan
gambar yang berikutnya kelihatan jelas.
3. Tiap gambar dapat menimbulkan rasa
ingin tahu anak untuk mengetahui kelanjutannya, hal ini dapat dilihat pada gambar
berikutnya.
4. Setiap gambar menunjukan suatu adegan
yang jelas.
5. Gambar hendaknya jangan terlalu banyak
“hiasan” (gambar tambahan) sehingga dapat mengaburkan arti dan isi gambar-
gambar itu.
6. Gambar-
gambar itu sebaiknya diberi warna yang hidup dan menarik serta sesuai dengan
aslinya.
Gambar seri yang dipergunakan hendaknya
menarik dan merangsang anak untuk bercakap- cakap. Hubungan antara gambar satu
dengan lainnya jelas sehingga dapat melihat hubungan dan menarik kesimpulan.
Ukuran gambar apabila dapat digunakan oleh semua anak perkelompok atau individu
dapat dibuat dalam ukuran kecil.
Seperti
pada kegiatan bercakap- cakap bebas maupun bercakap- cakap menurut pokok
bahasan, bercakap- cakap berdasarkan berdasarkan gambar seri ini pun memiliki
langkah- langkah pelaksanaan sebagai berikut (Depdikbud, 1998:49):
1. Anda menyiapkan
alat peraga yang digunakan.
2. Anda mengatur dan
mengkondisikan tempat duduk anak yang nyaman.
3. Anak memperhatikan
4 gambar yang diperlihatkan oleh anda di papan tulis.
4. Anak mendengarkan
penjelasan tentang judul gambar seri.
5. Anda melepas gambar
yang terdapat di papan tulis.
6. Anak dan guru
membicarakan gambar satu demi satu dan mencari hubungan antara gambar- gambar.
7. Anak menyimpulkan
isi cerita.
8. Anda member tugas
pada anak untuk mengurutkan 4 gambar seri tersebut secara bergantian.
Contoh
kegiatan bercakap- cakap dengan gambar seri :
1. Kemampuan yang
diharapkan dicapai:
Bahasa 14
kelompok B
2. Alat peraga
a)
Gambar seri
b)
Papan tulis
3. Materi pembahasan :
Materi pembahasan dapat disesuaikan
dengan tema atau subtema, misalnya tema binatang dengan judul “Telur Ayam Si
Burik Menetas”.
Gambar 1 : Si Burik Ayam Ku
sedang bertelur di kandangnya.
Gambar 2 : Si Burik mengerami
telurnya di kandang.
Gambar 3 : Telur yang dierami
Si Burik menetas, keluar dari
cangkangnya.
Gambar 4 : Si Burik membantu
anaknya mencari makan.
4.
Pelaksanaan :
Anda
dapat melaksanakan contoh materi pembahasan bercakap- cakap dengan gambar seri
dengan ketentuan dan langkah- langkah yang telah ditetapkan di atas.
5. Evaluasi :
Berikut
adalah contoh- contoh pertanyaan dari kegiatan evaluasi.
a.
Sebutkan judul percakapan gambar seri ?
b.
Siapakah nama induk ayam dalam percakapan gambar seri tersebut?
c.
Bagaimana proses menetasnya anak ayam ?
d.
Ada berapa anak ayam si Burik ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar